WOW! Seorang Fotografer Mengklaim Memotret si Peri Kecil 'Tinkerbell'

-
Wow, Pria Ini Tangkap Gambar Peri 'Tinkerbell' Sungguhan yang Sedang Terbang?

 Artikel discovery ini menurut aku menarik banget, karena judul aslinya mengatakan 'Wow,Pria ini menangkap gambar Tinkerbell sungguhan yang sedang terbang?'. Gimana nggak bikin penasaran coba, there is the real tinkerbell in this world? beneran nggak sih? biar kepo kalian terobati, yuk baca artikel berikut. Cekidot guys~
(source: DREAMERSRADIO.COM ) - Sebuah penemuan aneh tapi nyata kembali terungkap. Salah seorang professor yang merupakan dosen di Manchester Metropolitan University, Inggris bernama John Hyatt mengklaim bahwa dirinya telah mengambil gambar sekelompok peri sungguhan lewat kamera profesionalnya.

Jika peri seperti biasanya hanya ada dalam cerita dongeng, namun pria berusia 53 tahun ini telah mengungkap bahwa dirinya menangkap gambar peri seperti ‘Tinkerbell’ dalam film Peter Pan di pedesaan di Inggris.
Dalam foto tersebut terlihat beberapa sesosok makhluk mungil bersayap yang sedang melayang. Dilansir Odditycentral, John Hyatt mengaku percaya bahwa itu adalah peri sungguhan dan menyanggah tudingan bahwa itu hanya merupakan hasil editing di photoshop belaka.
“Agak mengejutkan saat aku meniup mereka. Aku mengambil gambar serangga lainnya, tetapi makhluk itu tidak terlihat sama. Biarkan orang-orang memutuskan makhluk apakah itu. Dan aku rasa ini adalah situasi di mana kau harus percaya,” tutur John, dilansir Manchesternews.
Cerita yang diungkap Hyatt mengingatkan kita pada cerita penemuan seorang peri di desa Cottingley, Inggris beberapa dekade yang lalu oleh dua orang wanita. 60 tahun kemudian, dua wanita tersebut mengaku bahwa penemuan tersebut adalah palsu.
“Aku tak percaya mereka adalah versi mungil dari manusia yang punya rumah dan pergi minum teh. Dan tak ada yang mengatakan bahwa mereka memiliki kekuatan. Berdasarkan pengalamanku, mereka hanya bersenang-senang dan sedikit menari,” lanjut John lagi. Wah, percaya nggak percaya ya..
So judgement percaya atau nggak percaya ada di tangan kalian, kalo aku? liat dari fotonya sih kaya beneran, tapi who knows yaaa :D, biar aman , aku bilang 'percaya nggak percaya' ajadeh xixixix

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

-
Hari ini sambil nunggu orderan makanan jadi pengen mulai nulis di blog lagi, udah lama banget nggak sowan kesini gara-gara males nulis dan fokus ngerjain yang lain. Hari ini sepulang dari puskesmas seneng banget bisa tidur siang karna biasanya selalu nggak bisa tidur siang. Alhamdulillah sebuah rezeki dan kenikmatan yang dikasih sama Allah SWT hehe.  Kita udah berapa lama ya fight for this pandemic? kayaknya udah 7 bulanan ya.. semakin lama semakin ngak terkendali angkanya. Nggak cuma penderita confirmed positif yang selalu nambah bahkan sehari bisa 3000 an kasus, tapi juga semakin banyak orang yang acuh dan nganggep corona ini nggak ada. Sedih banget rasanya, terutama buat kita para tenaga kesehatan. Sering banget liat komentar-komentar yang negatif dan selalu bilang nakes selalu mempositiv kan pasien biar dapet insentif lebih(?). Astaghfirullah,.. sejujurnya deep down inside my heart nangis dan nelangsa banget ngelihat orang-orang rasanya malah ngejudge kita kayak mata duitan gini. N
Baca selengkapnya

Recommended song :) "Nadya Fatira-Bintang yang Meredup"

-
Kita yang mencari Dan pahami isi hati Lelah di tengah jalannya Dan hentikan cerita Kaulah bintangku yang meredup Perlahan terambil cahayanya Kaulah bintangku yang meredup Perlahan tak lagi terangi malamku Tak ada manusia sempurna Dapatkah kau terima Dan engkau kan terus mencari Pengisi kosong hati Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan (perlahan) terambil cahayanya Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan (perlahan) tak lagi terangi malamku Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan (perlahan) terambil cahayanya Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan tak lagi terangi malamku
Baca selengkapnya

6/13 Neuro

-
Tulisan ini dibuat saat shift jaga malam ruang Melati, saat pikiran tiba-tiba kalut dan mencoba mencari penjelasan atas semua tanya dalam pikiran. Sorry kalo tulisannya acak2an , karna cuma nulis via hp tanpa bisa edit rapi kayak di laptop. Malam ini, sama sih seperti malam-malam jaga di Melati, ruang rawat inap saraf yang pasiennya mayoritas adalah pasien stroke. Tiap jaga , pasti ada aja yg tiba-tiba apnea, maklum kondisi pasien rata-rata sudah tahap terminal. Well, buatku saraf adalah tempat yg harusbya ideal untuk belajar... Belajar memahami kalo saraf itu susah pake banget, dan belajar kalo umur juga Allah yg punya. Menurut teori harusnya orangnya nggak sadar kalo ada lesi perdarahan di batang otak, tapi ternyata di lapangan kesadaran masih 456. We never expect what will we face. Sering banget ngeluh capek.. karna emang iya capeknya nggak bisa dideskripsikan lagi, jenuh apalagi. Di stase ini , pressure yg kita rasain lebih besar dari 4 stase mayor yg notabene spending 10 minggu.
Baca selengkapnya