3/13 Obstetri dan Ginekologi

Hari yang panjang dengan jadwal jaga ding dong (jaga 24 jam-12 jam-24 jam-dst) sungguh melelahkan. Saat mata sudah terasa berat dan langkah yang semakin melambat , kita dituntut tetap prima melayani ibu-ibu hamil mulai dari administrasi, sampai semua tindakan pasien. Stase yang berat (?) secara fisik kukatakan YA tapi secara ilmu dan skill stase ini telah membuatku jatuh hati.
Kejadian konyol, mengharukan, dan pencipta amarah semua menjadi satu dalam wadah bernama pengalaman tak terlupakan. 
Alhamdulillah aku sudah melewatinya tepatna 5 minggu yg lalu. Di stase ketiga per tiga belasku ini , awalnya aku merasa 'takut' karena banyak cerita yang menyebutkan stase ini sangat menyeramkan dalam artian banyak kerjaan dan banyak cacian ehehe. Dalam dunia per koasan memang sih semua tubuh kita kudu tahan banting nggak terkecuali kuping yang kudu siap untuk dicaci. Awalnya memang berat karena jadwal jagaku yang benar-benar berat, mungkin tidak jadi berat bila kegiatanku jaga cuma ongkang-ongkang aja tapi ini sungguh berbeda. Aku merangkap administrator, keluarga, dokter muda, perawat, bidan... semuanya. Tapi sungguh, semuanya berfaedah meskipun capeknya itu maksimal.

Pernah suatu hari seorang pasien G1P0000Ab000 dengan UK 37-38 mggu +PEB usia 18 tahun. Pasien datang dengan biasa-biasa saja, dan saat kutanya kenapa sudah menikah jawabnya "dijodohkan mbak, mau gimana lagi?" "terus nggak mau lanjut sekolah?" "Nggak mbak, orang tua nyruh nikah aja" katanya sih begitu. Awalnya di ruangan VK bersalin dia bukan termasuk pasien yang minta ini itu.... dan keadaan berubah 180 derajat saat induksi persalinan diberikan karena memang pasien ada PEB jadi mau gamau harus dikasi obat "perangsang". Dan.... jadilah VK rame, si ibu itu tadi teriak-teriak dan marah-marah ke kita para DM jaga. Kita yang udah kebal sama cacian macem ibu G1 langsung mendekat dan belum bilang sepatah kata pun tanganku langsung dipegang dan diarahkan ke pinggangnya
"MBAKKKK AYO MBAKKKK PIJITIN SEKARANG SAKITTT INI MBAKKKK"

Awalnya karna kasian aku iyain, "iya buk saya pijitin bentar aja ya saya banyak kerjaan"
nggak tau gimana ceritanya, saat aku lepas tanganku biar dia gak keenakan aku pijitin, dia langsung sigap tarik tanganku lagi "MBAAAKKK JANGAN BERHENTI, TERUS PIJITIN" sambil ngomel-ngomel nangis-nangis ...

FInally dia keenakan karena dipijit, alhasil temen temen aku pada "EDUKASI" agak "keras" ke ibunya biar nggak terlalu manja.... 
dia tetep kekeuh pengen dipijit dan maksa buat SC aja. Sedih gitu liatnya, disaat ibu lain pengen lahiran normal, eeehhh si dedek 18 tahun yg kupanggil IBU ini nyerah gitu aja.
tapi karena edukasi keras kita akhirnya dia kuat ngeden dan tetep aja abis lahiran si dedek 18 tahun ini nangis-nangis pengen ketemu ibunya. Jadi peraturan di VK itu emang melarang keluarga buat ketemu si bumil beberapa jam aja karena emang VK adalah ruang tindakan , tapi setelah lahiran si bumil ini akan langsung dipindah ruangan lain dan bisa ditungguin full time sama keluarganya. Nah si dedek 18 tahun ini nangis-nangis terus diliatin anaknya yg baru lahir . Malu sih , masa bayinya nggak nangis, si ibunya nangis nangis coba :(. 

Itu cuma sepenggal kisah, mash buanyakkkk lagi cerita yang bener-bener bekas di memori....
Di stase 3/13 ku ini, ditemani para konsulen yang super baik, perhatian dan low profile bikin aku betah dan kuat menjalani hari-hari di obsgyn. Nggak cuma itu sih, mbak bidan, perawat dan temen-temen sejawat yang super kocak bikin hari-hari nggak terasa capek. Pagi tanpa gosip bukan stase obsgyn namanya. 
Semoga setelah stase 3/13 ku ini banyak ilmu yang nantinya bermanfaat saat aku jadi dokter di faskes pertama nanti. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Recommended song :) "Nadya Fatira-Bintang yang Meredup"

6/13 Neuro