Selamat Jalan Ike :'))

Nggak nyangka bisa secepat ini Ke, inget saat umur kita masih 3 tahun :'D , inget kan waktu kita pake baju yang sama, makan makanan yang sama, jalan-jalan sore, liat ikan di kolam si mama... inget banget Ke, apalagi kalo liat foto waktu kita masih kecil.
Gara-gara keseringan berdua , tetangga jadi manggil kita si kembar . :') yes we're twin, beda ayah beda ibu hehe, sama-sama anak tunggal lagi.

Tapi sayang sejak 'musibah' itu dia pindah rumah sebelum kita sama-sama masuk TK yang sama, padahal dulu pengeeennn banget terus sama-sama ike. Pernah suatu ketika saat kita berdua keasyikan maen akhirnya Ike lupa pulang padahal hari udah larut banget, yaaa taulah pastinya bapaknya nyari dia di rumah. Saking nggak relanya aku kalo Ike diajak pulang, waktu itu aku nangis banget, sampe-sampe ibu bingung gimana caranya biar aku nggak 'meronta2' lagi, saking aku nggak rela kalo Ike diajak pulang bapaknya.. yaa akhirnya fatal, aku terpeleset dan masuk selokan --" sampe berdarah-darah dan bagian atas mulut aku harus dijahit. Jangan ditanya, bekas jahitannya aja sampe sekarang masih belum hilang :') dasar anak kecil.
Sejak umur 4 tahun akhirnya kita pisah, gara-gara kepindahan Ike atas musibah yang menimpanya.
Beberapa tahun nggak ketemu akhirnya waktu SMP Ike pindah kompleks sebelah, karena kepindahannya lagi itulah yg ngebuat kita bisa ketemu...
Waktu ketemu yaa pasti excited banget, namanya juga temen masa balita :D, tapi aku bisa ngerasain ada yang beda dari sikapnya. Ike jadi pendiam, nggak jawab kalo nggak ditanya. Heran juga sih atas perubahan sikapnya. Ternyata Ike di diagnosa suatu penyakit 'tertentu' yang menyerang matanya. Yaa, pasti... aku kaget, nggak cuma aku, ibuku, ayahku, semua tetangga juga. Mungkin diagnosa itulah yg mengubah harinya sampai-sampai juga mempengaruhi sikapnya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun...
Penyakitnya tak kunjung sembuh, malah semakin parah dan membuatnya menjadi sosok yang pasrah dan juga marah pada keadaannya.
Di tengah semangatnya yang turun, .. aku dan keluargaku selalu rutin menjenguknya.
Dan terakhir kali aku berjumpa dengannya adalah saat bulan ramadhan 2013,.. Ike terlihat cantik saat itu setelah operasinya di salah satu RS di Surabaya.
Pilu sekali melihat keadaan sahabat yang dulunya 'dapat' melihat sekarang malah tak bisa melihat setitik cahaya pun..
bayangkan jika kamu menjadi dia, bagaimana tidak marahnya kamu akan ketidakadilah hidup. Saat masa remaja yang indah seharusnya bisa dinikmati dengan gembira malah dia hanya bisa merasakan masa remaja tanpa bisa melihat lagi.. 
Tapi Ike adalah sosok yang hebat, dia selalu berterus terang dengan apa yg dirasakannya, tak pernah menyerah dan selalu tabah menghadapi penyakitnya. 
Namun sayang, ketika di tengah kesibukanku menjadi mahasiswa baru, mendadak ibu dan ayahku menelpon bahwa Ike sudah tidah bisa tertolong lagi.
Kabar itu mendadak, tepatnya tgl 3 Oktober . "innalillahi wa inna ilaihi rajiun" hanya itu yang bisa kuucapkan. Ingin sekali melihat pemakamannya, melihat sahabatku sendiri untuk yang terakhir kalinya tapi ayah dan ibu melarangku untuk pulang karena jarak yang memang jauh sekali dari tempatku berkuliah.
"Adek nggak usah pulang,doakan saja, nanti bacakan surah yasin.. " itulah pesan singkat yang ibu kirimkan untukku.
"Walau ragamu sudah terkubur dalam, walau jiwamu sudah melayang jauh , namun kenangan yang pernah kita lewati bersama akan tetap ada disini, di bumi ini. Selamat jalan Ike, sudahi rasa sakitmu, gantilah dengan kebahagiaan abadi. Semoga tenang di sisi-Nya, aminn :'))"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Recommended song :) "Nadya Fatira-Bintang yang Meredup"

6/13 Neuro