kalo yang gambar muka aku sendiri, hehe tapi nggak mirip yaa --"
ini sih nyontek foto cewek di tumblr, terus iseng gambar aja
yang ini gambarnya Yui Yoshioka, Japanese singer hehe
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Komentar
Postingan populer dari blog ini
-
Hari ini sambil nunggu orderan makanan jadi pengen mulai nulis di blog lagi, udah lama banget nggak sowan kesini gara-gara males nulis dan fokus ngerjain yang lain. Hari ini sepulang dari puskesmas seneng banget bisa tidur siang karna biasanya selalu nggak bisa tidur siang. Alhamdulillah sebuah rezeki dan kenikmatan yang dikasih sama Allah SWT hehe. Kita udah berapa lama ya fight for this pandemic? kayaknya udah 7 bulanan ya.. semakin lama semakin ngak terkendali angkanya. Nggak cuma penderita confirmed positif yang selalu nambah bahkan sehari bisa 3000 an kasus, tapi juga semakin banyak orang yang acuh dan nganggep corona ini nggak ada. Sedih banget rasanya, terutama buat kita para tenaga kesehatan. Sering banget liat komentar-komentar yang negatif dan selalu bilang nakes selalu mempositiv kan pasien biar dapet insentif lebih(?). Astaghfirullah,.. sejujurnya deep down inside my heart nangis dan nelangsa banget ngelihat orang-orang rasanya malah ngejudge kita kayak mata duitan gini. N
Kita yang mencari Dan pahami isi hati Lelah di tengah jalannya Dan hentikan cerita Kaulah bintangku yang meredup Perlahan terambil cahayanya Kaulah bintangku yang meredup Perlahan tak lagi terangi malamku Tak ada manusia sempurna Dapatkah kau terima Dan engkau kan terus mencari Pengisi kosong hati Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan (perlahan) terambil cahayanya Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan (perlahan) tak lagi terangi malamku Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan (perlahan) terambil cahayanya Kaulah bintangku (bintangku) yang meredup Perlahan tak lagi terangi malamku
Tulisan ini dibuat saat shift jaga malam ruang Melati, saat pikiran tiba-tiba kalut dan mencoba mencari penjelasan atas semua tanya dalam pikiran. Sorry kalo tulisannya acak2an , karna cuma nulis via hp tanpa bisa edit rapi kayak di laptop. Malam ini, sama sih seperti malam-malam jaga di Melati, ruang rawat inap saraf yang pasiennya mayoritas adalah pasien stroke. Tiap jaga , pasti ada aja yg tiba-tiba apnea, maklum kondisi pasien rata-rata sudah tahap terminal. Well, buatku saraf adalah tempat yg harusbya ideal untuk belajar... Belajar memahami kalo saraf itu susah pake banget, dan belajar kalo umur juga Allah yg punya. Menurut teori harusnya orangnya nggak sadar kalo ada lesi perdarahan di batang otak, tapi ternyata di lapangan kesadaran masih 456. We never expect what will we face. Sering banget ngeluh capek.. karna emang iya capeknya nggak bisa dideskripsikan lagi, jenuh apalagi. Di stase ini , pressure yg kita rasain lebih besar dari 4 stase mayor yg notabene spending 10 minggu.
Komentar
Posting Komentar